ROMBONG

HIKMAH : ROMBONG

warna-warni sinetron kehidupan dunia

Anak yg tertidur diemper jalan dalam pangkuan ibunya.

Tapi tulisan ini bukan tentang beliau2x, tapi tentang rombong yg ada disampingnya.

Tulisan ini ttg mas-mas yg jualan minuman sachetan dg harga Rp. 3000 rupiah per gelas.

Mas penjual minuman itu, dua hari satu malam, jualan di emperan masjid. Tidak pulang ke rumah, dan tidak sholat meski jualan didepan masjid. Alasannya adalah krn bajunya kotor.

Skitar seminggu kemudian, saya dipertemukan dg Bapak-bapak usia 67 tahun yg dibarengi dg putranya. Terlihat sbg orang yg berpendidikan.

Dengan ekspresi wajah membanggakan diri, Bapak 67 tahun tsbt cerita ke saya ttg kewajiban per bulannya adalah sejumlah Rp. 420 jt.

Atas pernyataan tsbt, sy tanya beliau ; ” Jadi, bank yg diuntungkan ya Pak ?”.

Jawab Bapak tsbt, ” Iya, benar”.

Seharusnya, Bapak cerita kewajiban 420 jt itu dengan rasa sedih, bukan malah membanggakan diri. ❗

Dan, Bapak 67 tahun itupun terdiam, berbeda dg anaknya yg tersenyum kecut.

Sinetron kehidupan, begitupun dg kita yg bergelut dg urusannya masing-masing, alasannya mumet nglunasi hutang padahal sudah ada jaminan pelunasnya.

Jadi, sebenarnya mumetnya karena apa ❓😔

Adakalanya kita buta, tidak tahu kanan kiri, tidak dapat melihat meski kejadian ada didepan mata.

Tertutup dg tabir pikiran & urusan masing-masing, shg lalai dari untuk apa tujuan kita hidup didunia, lalai dimanakah muara kita akan berlabuh.

Tidak sadar…..😔

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.
(Al-Baqarah [2]:197)